Rabu, 06 Maret 2013

Nafas Alam di Saku Pagi

Kau kah itu yang berdebam di kasur waktu
tidur di reruntuhan rindu yang melangit
bermimpi dalam cita yang meluas
memelukku erat dalam selimut obsesi yang kuat

Kutabung nafas alam di saku pagi
menyimpannya rapat-rapat
hingga tidak ada sekat antara nadi dan darah
kau mengalir bersama mega di palung jiwa
memasung realita di kebebasan yang memenjara
menyentuhmu dengan pejaman mata






___________________
P. Berandan, 04.03.2013

Tidak ada komentar :

Posting Komentar