Kamis, 06 Maret 2014

Tiga Hal yang Harus Diajarkan Orang Tua pada Anak



Anak adalah aset paling berharga yang dimiliki oleh para orang tua. Maka sebagai orang tua sudah seharusnya lah kita mendidik, menjaga dan mengasuh mereka dengan pola asuh yang baik. Sehingga ketika mereka besar, mereka akan menjadi pribadi-pribadi baik, unggul dan luar biasa.
Pada dasarnya setiap anak itu istimewa. Sebab anak dilahirkan dari proses perjuangan panjang. Anak  lahir dan berasal dari satu sel sperma istimewa yang lolos dari ribuan bahkan jutaan sperma lain yang saat itu sama-sama berjuang untuk masuk ke dalam sel telur. Karena itulah setiap anak adalah  istimewa sebab dari ribuan sel itu ia terpilih menjadi seorang manusia yang diamanahi Tuhan untuk hidup di dunia ini.
Berbahagialah para Ayah dan Ibu, sebab tidak semua pasangan suami isteri memiliki anak. Banyak pasangan yang sudah bertahun-tahun bahkan puluhan tahun menikah namun belum dianugerahi buah hati. Maka sudah sepantasnya kita bersyukur dengan mendidik dan mengajar anak yang kita miliki dengan sepenuh cinta.
Para orang tua seringkali berlebihan bahkan sampai emosi setiap kali anak melakukan kekeliruan. Orang tua lebih mudah memberi sanksi saat anak melakukan kesalahan namun lupa mengapresiasi anak saat ia melakukan kebaikan atau sesuatu yang positif.
Posisikanlah anak-anak sebagai anak-anak. Jangan sesekali memandang anak sebagai manusia  dewasa. Sebab anak bukan orang dewasa yang berukuran mini. Bila anak melakukan kesalahan, pakailah kaca mata anak-anak untuk mengukur kesalahan tersebut. Bukan memakai kacamata orang dewasa. Sebab dalam dunia anak-anak, bermain adalah belajar. Anak-anak mendapat pelajaran dari permainan yang mereka mainkan. Begitulan proses belajar anak. Mereka belajar dari pengalaman bermainnya.
Ketika anak bermain ayunan lalu terjatuh, tidak heran bila mereka akan tetap bermain. Walau pun ketika jatuh mereka akan menangis. Namun mereka akan mengulanginya kembali dengan tehnik dan cara yang berbeda dengan sebelumnya. Karena sesungguhnya dari bermain dan dari jatuh itu anak sedang belajar sesuatu. Maka orang tua yang bijak adalah bukan orang tua yang terlalu banyak melarang anak untuk bermain ini dan itu. Orang tua yang bijak adalah orang tua yang mampu mengawasi anak dan meminimalisir bahaya saat anak sedang bermain.

Dalam acara Talk Show bertema “ Bijak dalam Mendidik Anak” yang berlangsung hari ini pada pukul 10.00 wib di RA. Adzkia Jl. Datuk no. 2 Pelawi Utara Pangkalan Berandan Kab. Langkat dengan ditemani moderatornya Bapak Supriadi, S.Ag. Psikolog bernama Bapak Samsul Bahri, S.Psi. ini menyampaikan bahwa  ada TIGA hal yang harus kita lakukan sebagai orang tua. Tiga hal tersebut adalah:
1.       Ajari anak untuk selalu meminta maaf ketika ia melakukan kesalahan atau kekeliruan
Jika kita para orang tua menginginkan anak menjadi pribadi yang baik dan positif maka kita harus menjadikan diri kita sebagai pribadi yang baik dan positif terlebih dahulu. Ucapkan kata “maaf” pada anak anda jika anda melakukan sebuah kesalahan atau kekeliruan. Ini akan mengajarkan anak untuk meminta maaf bila suatu saat ia melakukan kesalahan dan kekeliruan.
2.       Ajari anak untuk selalu  mengucapkan kata ‘tolong’ saat meminta bantuan
Ucapkanlah kata “tolong” sebelum kita meminta anak untuk mengerjakan suatu perintah atau bantuan. Misalnya, “ Nak, tolong ambilkan pulpen Bunda di atas meja ya...” Ini akan mengajarkan anak untuk selalu mengucapkan kata tolong saat ia meminta bantuan pada kita orang tuanya maupun pada orang lain. Dan sekaligus mengajarkan anak untuk tidak sombong atau semena-mena memerintah orang lain.
3.       Ajari anak untuk selalu mengucapkan terima kasih
Orang tua yang selalu mengucapkan terima kasih saat anak membantunya mengambilkan sesuatu yang diperintahkan, secara tidak langsung orang tua telah mengajari anak arti terima kasih. Sehingga suatu saat anak akan kembali mengucapkan “terima kasih” pada orang lain yang telah membantu atau berbuat baik padanya.