Kamis, 31 Oktober 2013

Halaqoh CIKAHA Peduli


Kita tak pernah tahu arti sebuah senyuman jika kita tidak pernah membuka mata untuk melihat betapa banyak orang yang hari ini sulit sekali tersenyum karna peliknya hidup yang mereka jalani. Kita tidak pernah tahu arti sebuah senyuman jika kita tidak pernah menggunakan kedua tangan ini untuk berbagi, mengurangi sedikit beban hidup tetangga sekeliling kita. Bagi orang yang berkecukupan, nasi goreng spesial yang dibeli di restorant mahal itu biasa saja saat mengisi lambung. Tapi bagi orang yang lapar, sebutir kurma justru lebih berharga. Inilah yang baru saya sadari kemarin, saat saya, murobbi dan teman-teman CIKAHA (nama Halaqoh kami) berkeliling memberikan sedikit rezeki yang kami punya. Kami terkenang akan hadits Rasulullah di bawah ini.
عن جابر قال : قال ر
سول الله صلى الله عليه وسلم : « المؤمن يألف ويؤلف ، ولا خير فيمن لا يألف ، ولا يؤلف، وخير الناس أنفعهم للناس »
Diriwayatkan dari Jabir berkata,”Rasulullah saw bersabda,’Orang beriman itu bersikap ramah dan tidak ada kebaikan bagi seorang yang tidak bersikap ramah. Dan sebaik-baik manusia adalah orang yang paling bermanfaat bagi manusia.” (HR. Thabrani dan Daruquthni)
Berbekal hadits di atas lah akhirnya kami terinspirasi untuk membuat program kerja halaqoh yang bernama “ Cikaha Peduli “. Program ini adalah bentuk kecil dari betapa besarnya keinginan kami untuk berbagi di tengah keterbatasan materi. Semua harus ada yang memulai, maka dari itu halaqoh kami memutuskan untuk menjadi halaqoh awwalun di kota kami yang mempelopori program ini. Cikaha Peduli adalah program kerja halaqoh yang kami lakukan setiap sebulan sekali. Acaranya seperti Liqo’ biasa, hanya saja setelah Liqo’ selesai kami semua bergerak ke tetangga sekitar tempat kami halaqoh untuk membagi-bagikan hasil patungan uang yang kami kumpulkan. Dari patungan itu alhamdulillah terkumpul 40 bungkus kantong plastik yang masing-masing berisi ¼ kg gula pasir, ¼ kg minyak goreng dan satu bungkus serbuk teh.  Dan ini adalah agenda perdana dari “ Cikaha Peduli ”, kemarin tertanggal 30 oktober 2013 di sebuah kota bernama Pangkalan Berandan, Kabupaten Langkat - Sumatera Utara. Subhanallah sekali senyum ibu-ibu yang menerima bungkusan tak seberapa itu. Bahkan kami juga didoakan kebaikan. Coba lihat foto-foto di bawah ini, saat beberapa orang nenek-nenek menerima bungkusan yang kami berikan.




“ Hidup ini semakin indah jika semua penghuninya tersenyum padamu karena akhlakmu yang jelita lalu mereka mendoakan banyak kebaikan kepadamu sehingga hidupmu menjadi lebih berkah”.

Siapa yang tidak senang jika melihat seseorang tersenyum pada kita saat  berpapasan jalan atau saat kita melintas di depan rumahnya? Ternyata tidak sulit membuat orang lain tersenyum hanya saja mungkin kita seringkali alpa memikirkannya. Aktivitas yang terlalu padat membuat kita hampir tidak sempat menyapa tetangga kanan dan kiri. Sebab pagi-pagi sekali kita harus berangkat keluar rumah saat tetangga masih sibuk di dapur atau mengurus keperluan rumah tangga mereka. Lalu kita kembali ke rumah saat senja hampir tiba dan tetangga sedang asyik menyiapkan makan malam keluarga.


Perjalanan panjang dimulai dari satu langkah kaki yang mau bergerak memulai perjalanan. Maka semoga langkah-langkah kebaikan ini tetap istiqomah untuk terus berusaha menjadi manusia yang bermanfaat bagi sesamanya terkhusus tetangga, sebagai bentuk karakter khas yang terbina dengan adanya tarbiyah ini dan semoga program kerja ini menjadi sumber inspirasi bagi halaqoh-halaqoh lain di seluruh tanah air. Salam dari halaqoh CIKAHA, Cinta Kerja dan Harmoni teruntuk seluruh saudara kami di mana pun berada. ^_^

Dalam konsep pemberian, yang terpenting adalah bukan seberapa banyak yang bisa kita bagi melainkan  seberapa bisa kita berbagi di tengah keterbatasan yang kita miliki.