Apa-apa yang telah
Allah tetapkan adalah hak preogatif Allah. Termasuk rezeki, jodoh bahkan maut.
Maka tidak ada seorang pun dapat menggugat ketika hak itu sudah Allah pakai
dalam menetapkan suatu keputusan.
Beberapa waktu yang
lalu, dalam sebuah perjalanan pulang seorang kakak pernah bekata, “ Jodoh dan
rezeki itu sama. Sama-sama sudah Allah tentukan jalannya. Sama-sama sudah Allah
tetapkan prosesnya. Tinggal bagaimana kita menerima dan menyikapinya. Maka
ketika sesuatu sudah Allah tetapkan untuk kita, maka Allah lah yang bertanggung
jawab atas apa yang Allah tetapkan tersebut. Allah lah yang bertanggung jawab
penuh atas apa yang akan terjadi pada diri kita... Jadi, kita tidak perlu
merisaukan apa yang belum terjadi. Tidak perlu khawatir atas sulitnya masalah
yang kita hadapi, serahkan saja semuanya pada Allah, Allah pasti membantu
menyelesaikannya...”
Kalimat itu terus
terekam dalam ingatan saya. Entah kenapa rasanya saya begitu menyukainya,
kalimat itu membuat saya akhirnya benar-benar yakin bahwa Allah tidak akan
menyia-nyiakan hamba-Nya.
“ Artinya, jika semua
itu sudah Allah jamin maka Allah pasti bertanggung jawab atas apa yang
dijamin-Nya. Kita tidak usah terlalu khawatir, misal khawatir atas rezeki yang
hari ini begitu sedikit atau khawatir karena punya masalah dan tidak tahu
bagaimana cara menyelesaikannya. Jika sesuatu yang tadinya menjadi tanggung
jawab Allah trus kita ambil alih memikirkannya, seolah kita mengambil alih
tanggung jawab Allah. Kalau sudah kita ambil ya berarti kitalah yang akan
menyelesaikannya sendiri, bukan Allah.
Sehingga kita akan kesulitan untuk menyelesaikannya. Jadi, kita harus
percaya pada Allah...Biar jadi tanggung jawab Allah saja.” lanjutnya lagi.
Saya masih menyimak
dengan baik kalimat-kalimat yang diucapkannya. Kalimat yang katanya ia dapat
dari seorang Ustadz itu melekat terus dalam hati.
Terkadang bahkan memang
seringkali kita seolah meragukan kekuasaan Allah dengan merasa khawatir atas
rezeki hari ini, padahal Allah sudah menjamin rezeki setiap hamba, baik manusia
maupun hewan melata. Bahkan semut yang kecil sekali pun sudah dijamin rezekinya
dan burung yang terbang pagi hari selalu pulang ke sarang dengan perut terisi
sebagai rezeki yang dijamin Allah.
Kita khawatir atas
masalah dan ujian yang menimpa saat ini dan takut kalau-kalau kita tidak
mendapatkan solusi atas permasalahan yang sedang kita hadapi. Padahal kita tahu
bahwa bersama setiap kesulitan, pasti ada kemudahan menyertainya. Bahkan kita
pun hafal ayat yang menerangkannya. Namun tanpa sadar, kita seolah meragukan
Allah, meragukan apa-apa yang sudah Allah jamin.
Percayalah, Allah
bertanggung jawab penuh atas diri kita. Atas hidup dan mati kita. Jika Allah
sudah bertanggung jawab, maka yakinlah karena sesungguhnya Allah tidak pernah
menyalahi janji.
Inilah yang terjadi
pada saya seminggu setelah perjalanan itu. Saat itu saya tidak meiliki uang
sama sekali, sedangkan gajian masih lama
dan saya harus membeli kado untuk acara
tukaran kado yang sudah disepakati oleh seluruh teman-teman ngaji. Tujuannya adalah untuk
menimbulkan rasa cinta pada saudara berdasarkan hadits ini, “Dari Anas
bahwa, “Hendaklah kamu saling memberi hadiah, karena hadiah itu dapat
mewariskan rasa cinta dan menghilangkan kekotoran hati.” (HR.Thabrani)
Saya
merasa bingung sekali darimana akan mendapatkan uang sedang gajian masih sangat
lama dan hari H tinggal 2 hari. Seketika itu, saat saya lagi pusing-pusingnya
bagaimana cara mendapatkan uang, saya teringat pada setiap kalimat yang diucapkan
sang kakak saat di perjalanan kemarin. Akhirnya saya memutuskan untuk tidak
bersedih dan terlalu khawatir. Saya menyerahkan urusan ini pada Allah dengan
segenap keyakinan bahwa Allah pasti beri jalan. Jika rezeki saya masih di
langit, bukankah Allah yang menguasai langit? Allah pasti menurunkannya untuk
saya,” itu yang terbesit di hati kemudian.
Alhamdulillah,
sorenya saya mendapat pesan SMS dari seorang ummahat untuk menjaga anaknya
sebab beliau dan suami akan pergi ke bandara untuk mengantar saudaranya pulang.
Dan keesokannya, saat beliau sudah kembali ternyata beliau memberikan sesuatu
yang bisa dipakai untuk beli kado bahkan lebih. Tadinya saya ingin menolaknya,
tapi saya rasa ini jalan rezeki yang sudah Allah jamin itu sehingga saya
menerimanya dan proses saling tukar hadiah itu pun terlaksana. Allah
benar-benar telah mengajarkan arti yakin tentang jaminan rezeki-Nya pada saya.
Kini saya memiliki keyakinan bahwa ketika kita benar-benar yakin, maka Allah
pun tidak akan ragu untuk memberi pertolongan-Nya.
Iya, betul sekali. Tidak perlu mengKhawatirkan sesuatu yg sdh berada dalam jaminan Allah SWT. Rezeki, jodoh dan kapan kematian kita.
BalasHapusIya, betul sekali. Tidak perlu mengKhawatirkan sesuatu yg sdh berada dalam jaminan Allah SWT. Rezeki, jodoh dan kapan kematian kita.
BalasHapusMaf izin copy ya mba,tuk d posting ulang di blog aq,tuk di ambil sbagai motivasi.
BalasHapus